Follow My Twitter^^

Sabtu, 07 April 2012

IF YOU LIFE JUST ONE DAY (YoonHae) | FanFiction


Kini Yoona tengah duduk, dihadapannya sebuah roh gadis cantik sedang memandanginya. Baru beberapa hari, Yoona baru menyadari selama ini ada seorang roh wanita yang selalu berada di sampingnya.
“ unnie,,,jelaskan padaku kenapa unnie selama ini hidup tanpa ada semangat seperti ini ?? setiap hari makan mie instan dan kerja,seakan tak ada keinginan untuk hidup ??” ucap lembut, Seohyun. Roh yang menemani Yoona. walaupun dia seorang roh, tapi Yoona bisa merasakan kehadiran Seohyun, bahkan melihat wujudnya. Wajah prihatin dan sedih selalu menyelimuti Seohyun, saat
melihat Yoona, seorang gadis cantik tapi kehilangan semangat hidup, tidak pernah memperhatikan keadaannya, bahkan tak pernah sekalipun dilihatnya Yoona tersenyum, hanya wajah kesedihan dan air mata yang tertahan yang selalu ada di wajah Yoona.
“ aku kehilangan penyemangat hidupku, satu-satunya orang yang kupunyai di dunia ini, orang yang kucinta, 5 tahun lalu” jawab Yoona pelan, dengan ekspresi yang masih sama, penuh kesedihan.
“ jadi selama 5 tahun, unnie menjalani hidup seperti ini, siapa orang itu unnie ??”
Yoona mulai bercerita, “saat usiaku 5 th, ibuku menelantarkan di stasiun Chuncheon. Eomma bohong padaku saat mengatakan akan naik kereta api untuk bersenang-senang.Eomma, menyimpan semua milikku di tas ranselku, dia berkata akan segera kembali. Tapi kenyataannya tidak. Saat aku di bawa ke panti asuhan, aku menangis di sudut, lalu seorang anak laki-laki mendekatiku dan memberiku coklat. Aku tak mengingat namaku, jadi dia yang memberikanku nama, Im Yoona. dia membantuku melupakan semua kesedihanku, rasa sakitku. Namanya Lee Donghae. Kami bersama selama 18 tahun, tapi setelah itu Donghae oppa juga meninggalkanku. Dia bilang dia muak denganku. Lalu Donghae oppa meninggal 2 minggu kemudian, saat musim semi, saat aku belum siap melepasnya, ada yang harus kutanyakan dan kukatakan padanya. Donghae oppa membantuku melupakan eomma, saat Donghae oppa juga meninggalkanku, aku tidak bisa mempercayai orang lagi, karena tak ada yang menginginkanku”

Seohyun terharu dan matanya berkaca-kaca mendengar ucapan Yoona. “ apa yang ingin unnie katakan padanya ? mungkin aku bisa membantumu unnie”
Yoona lalu mengeluarkan secarik foto yang tampak lama dan kusut. “inilah yang ingin kukatakan padanya”
Seohyun memandangi foto itu, lalu terperanjat ketika melihat lelaki yang ada di foto itu.
-
Seohyun berjalan dengan cepat melangkahkan kakinya menuju tempat Donghae berada.
“Sunbae…” teriak Seohyun. Dalam sekejab, Donghae lalu muncul tetap dihadapannya.
“ apa benar Sunbae adalah mantan kekasih Yoona unnie ??” Donghae terperanjat mendengar ucapan Seohyun. Seohyun baru tahu kalau Donghae adalah kekasih, penyemangat hidup dan orang yang telah membuat Yoona menjadi tak ada semangat lagi.
“ dari mana kau tahu Seohyun-aa ??” ucap Donghae terbata-bata.
“ Yoona unnie yang mengatakannya padaku, ini benar fotomu kan, Sunbae ?? di foto ini jelas-jelas kau sedang bermesraan dengan wanita lain !!

Donghae membulatkan mantanya melihat foto itu, “aku baru melihat foto ini..” ucap Donghae, lalu menangis. Deraian air mata jatuh di pipinya saat mengingat saat itu.
Flashback
Yoona datang ke tempat Donghae yang sedang main gitar. “ oppa, aku mengerti rencana mu yang ingin bermain musik”, tapi tidak dengan melakukan hal seperti ini”
“Kau tidak mengerti” kata Donghae. “Kau tidak bisa melakukan apa-apa kalau aku pindah nanti.”
“ oppa, apa kau sudah lupa tentang rencana kita ?? kuliah bersama, kerja di tempat yang sama dan membangun rumah impian kita bersama ??”
“ aku benar-benar tak percaya kau masih mengingat hal itu !” ucap Donghae sedikit sinis, “ itu kukatakan hanya untuk menyenangkanmu!!”

Sebenarnya saat itu Yoona membawa foto Donghae bersama seorang wanita. Tapi tak ditunjukannya, ia hanya meremas foto itu dalam genggamannya.
“ kalau begitu apa arti diriku untukmu oppa ??” tangan Yoona bergetar, menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak tumpah saat itu.
“ sudahlah, aku benar-benar muak dengan semua ini, aku muak dengan gadis seperti dirimu, kalau kau berpikir aku akan menikah denganmu, Aku tidak akan bisa bernafas! Seperti yang kulakukan selama 18 tahun ini..Aku tidak tahan kalau memikirkan harus melihatmu terus selama 30 atau 40 th!

Akhirnya air mata Yoona tumpah juga, dia menangis, “Donghae oppa..”
emosi Donghae semakin memuncak “ Im Yoona, kenapa kau tidak pernah bisa dewasa? Bagaimana kau bisa sama manjanya saat kau usia 5th, 10th, 19th, dan 23th?
Yoona tidak tahan dan lari keluar sambil menangis.Donghae kembali duduk lagi dengan wajah kesal.

Kemudian, Donghae berencana akan berangkat dengan anggota band-nya, ia ada di depan hotel tempat Yoona bekerja pada saat itu. Eunhyuk, teman Donghae lalu menunjuk Yoona yang keluar dari hotel. “Donghae-ah, lihatlah, itu Yoona-ssi keluar! Lihatlah dia!”
Tapi Donghae enggan melihatnya.

“ ada apa denganmu ??, kita akan pergi selama 2 minggu, jadi berbaikan dulu saja dengan kekasihmu itu”
Donghae tetap menolak. Lalu dinaikinya motornya dan menoleh kea rah Yoona yang berjalan pergi tanpa menyadari keberadaannya.
“ Im Yoona, coba saja hidup tanpa aku selama 2 minggu.” Gumam Donghae lalu pergi.
Yoona juga berhenti dan menoleh, tapi Donghae sudah tidak ada, Yoona seperti punya firasat buruk.

saat 2 minggu itu, Donghae bukannya bermain music setiap hari, melainkan bekerja. Pagi, Donghae kerja di proyek konstruksi. Donghae sangat kerja keras, sampai mimisan karena kecapaian.
Malam harinya, barulah ia bermain music di kafe bersama-temannya. Saat 2 minggu telah berlalu, Donghae segera kembali menemui  Yoona, tapi sebelumnya dia singgah di sebuah toko perhiasan. Dia memesan sebuah cincin berpasangan yang telah di ukir dengan huruf “H Love Y”. Donghae pulang dengan gembira. Ia mengendarai motor sambil terus tersenyum. Donghae mengeluarkan cincin itu dari sakunya dan memandanginya terus sambil tersenyum.  Cincin itu hampir jatuh, tapi Donghae berhasil meraihnya. Ketika mengangkat mengangkat wajahnya, sebuah truk berada tepat di depannya.
Donghae berusaha menghindar, tapi terlambat. Ia  terpental dan kepalanya membentur aspal dengan keras. Kotak cincin itu jatuh beberapa cm darinya. Donghae dalam keadaan setengah sadar, teringat masa indahnya bersama Yoona. Saat jalan bersama menikmati bunga ceri, saat ia memberi bunga pada Yoona..Donghae berusaha meraih cincin itu tapi tidak bisa, ia sudah kehilangan banyak darah.
dan pergi untuk selama-lamanya.
End of flashback.
Donghae P.O.V
Aku mengingat kembali semuanya, kecelakaan itu dan menceritakannya semua pada Seohyun. Air mataku kembali mangalir deras.
“ ottokhae, Seohyun-aa ?? apa yang harus kulakukan sekarang ?”
Seohyun heran, “lalu kenapa kau harus berfoto seperti itu?”
“ mollayeo, aku tidak tahu apa-apa tentang foto itu, meskipun dalam keadaan mabuk pun, aku tidak akan pernah bertingkah seperti itu, aku pasti di jebak saat itu”. Aku kembali menangis, tanpa tahu apa lagi yang harus kulakukan saat ini.
Kini aku hanya bisa melihat Yoona, mengikutinya dimanapun dia pergi tanpa bisa menyentuhnya. Mataku kembali terasa panas, melihatnya yang berjalan tanpa ada semangat, pandangannya selalu kosong, tanpa ada senyuman yang mengisi hari-harinya.
“ Yoona.. kenapa kau selalu seperti ini ?? dapatkah kau hidup lebih baik ?? begitu terlukanya kah kau hingga bertahan hidup 5 tahun selalu sama seperti ini ?? ini semakin menyakitiku Yoona, rasa bersalahku semakin besar. Kaulah yang menahanku Yoona, menahanku selama 5 tahun hidup diantara 2 alam yang berbeda, bisakah kau merelakanku ? melepas kepergianku agar aku benar benar bisa pergi ke tempat asalku yang sebenarnya dengan tenang??” pintaku dalam hati
Yoona P.O.V
Aku tertegun saat melihat berbagai masakan sudah tertata rapi di rumahku. Disampingnya, ada sebuah surat, lalu akupun membacanya, surat ini dari Seohyun.
“ unnie…terima kasih sudah mengizinkanku tinggal bersamamu selama beberapa hari. Saat tinggal bersama unnie, hal yang paling ingin kulakukan adalah memasak untuk unnie. Semua mie instan yang selama ini unnie makan, semuanya aku sudah membuangnya. Terimakasih banyak unnie…aku menyayangimu..”
Aku kembali melihat hidangan yang kini ada dihadapanku, dan mulai memakannya. Aku belum menyadari Seohyun yang ternyata duduk di sudut sedang memandangiku makan.
“cobalah bayamnya, unnie. Supnya sedikit keasinan kan ??” tiba-tiba Seohyun bersuara, saat itulah aku menyadari kehadiran Seohyun. Walau hanya samar-samar dan tak sepenuhnya melihat wujud Seohyun, aku merasa dia adalah orang yang cantik dan penyayang.
“ gwencana..” jawabku pelan
“ makanlah yang banyak unnie. Makanan kecil yang kubuatkan untuk unnie itu, aku mempelajarinya dari Donghae sunbae..”
Aku terperanjat mendengar kalimat yang baru saja di ucapkan Seohyun.

“Kumohon jangan kaget, unnie”
“ Donghae oppa….,kau….bertemu dengannya ??”
Seohyun mengangguk. “dialah yang mengajariku menjadi roh yang baik, Donghae sunbae sudah menunggu 5 tahun untuk bertemu denganmu unnie..”
“ ma..maksudmu ??”
“ didunia ini banyak hal yang tidak bisa di jelaskan, termasuk ketika unnie bisa melihatku sebagai roh. Nanti kau pasti akan memahaminya unnie…”
Aku masih diam, mencoba memahami maksud yang di ucapkan Seohyun.
“ Donghae sunbae bilang padaku kalau unnie pura-pura suka bayam karena Donghae sunbae menyukainya. Unnie sangat suka makan sosis, tapi tidak bisa membelinya karena terlalu mahal, dan masih banyak lagi yang Donghae sunbae ceritakan padaku tentangmu unnie”
Kata-kata Seohyun berhasil membuatku menangis. Air mataku mengalir. Ingatanku kembali berputar saat mengingat Donghae oppa.
“aku dan Donghae sunbae..kami sekolah sambil bekerja untuk hidup dan membayar uang sekolah.” Aku mulai menceritakan lagi saat-saatku bersama Donghae pada Seohyun. “ Donghae jarang tidur, dia kerja keras untuk cari uang demi membayar sekolahku. Dia selalu datang membawakan makan siang untukku. aku memintanya agar lebih baik tidur saja daripada membuatkan makan siang untukku, karena dia juga bekerja malam hari di sebuah klub malam. Tapi dia bilang baginya tidur saat itu tidak penting, dia hanya berkata kalau dia mati dia bisa tidur selamanya. Aku menyuruhnya berhenti bekerja, tapi dia tidak mau. Saat aku bertanya kalau jika sesuatu yang buruk terjadi padanya atau jika dia pingsan, aku tak tahu harus apa yang kulakukan. Dia hanya menjawab dia tidak akan pernah pingsan, dia orang yang kuat, karena dia Lee Donghae.”
Aku bisa merasakan Seohyun terharu dan matanya berkaca-kaca mendengarku.
“ Seohyun-aa…apa kau benar-benar melihat Donghae oppa ?? kau melihatnya ??” tanyaku.
Seohyun mengangguk. “ne unnie.. dan juga foto yang unnie lihat, itu diambil tanpa sepengatahuan Donghae sunbae, dia di jebak dan benar-benar tidak tahu.  Maaf unnie..hanya ini yang bisa kukatakan padamu. Nanti Donghae sunbae yang akan sendiri menjelaskannya padamu. Dengarlah semuanya dari Donghae sunbae.”
Aku menangis lagi. “ apa kau benar-benar bisa melihatnya Seohyun-aa ?? kau tahu ada dimana dia sekarang ??”
“ dia ada disini unnie, di sampingmu..memandangimu..selalu memperhatikanmu”
Aku mengelilingkan mataku. Aku tak bisa melihatnya. Tapi hatiku bisa merasakannya. Karena Donghae hidup dalam hatiku.
“ apa aku benar-benar bisa bertemu dengan Donghae oppa ??”
“ aku tidak tahu tepatnya kapan, tapi tidak akan lama. Donghae sunbae tak bisa bertemu denganmu sampai hari itu tiba. Sabarlah unnie..percaya padaku.”
Donghae P.O.V
Yoong, apa kau tahu betapa aku sangat merindukanmu ?
begitu banyak sakit hati yang kurasakan seiring waktu berlalu..
aku takut, karena aku terlalu mencintaimu..cintaku yang abadi..
saranghae..kata yang selalu mengalun di hatiku, kata yang hanya bisa kubisikan padamu, kata yang tak dapat ku ungkapkan karena takut kata-kata itu akan menghilang..
di mataku, pandanganku, dalam penglihatanku, melihatmu adalah hal yang hanya bisa kulakukan..
menunggu selama 5 tahun lamanya, hanya untuk satu hari..
satu hari itu,, aku akan mengakui padamu..
kata-kata yang menumpuk di hatiku “nan jeongmal sarangheyeo”
“tuhan.. hanya untuk satu hari..izinkan aku kembali hidup untuknya..bersamanya..”
End of Donghae P.O.V

Yoona kaget ketika menerima undangan dari langit. Undangan itu dari….Lee Donghae.
Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Yoona berdandan. dia terus melihat waktu dan mulai cuci rambut, mencari hair-dryer, memakai kosmetik yang diberika Seohyun dan mengenakan baju bagus. Lalu pergi menemui Donghae.
Yoona berjalan ke taman, dilihatnya Donghae sedang duduk di bangku. Donghae melihat kedatangan Yoona dan langsung berdiri. Yoona masih ragu tapi Donghae langsung berjalan mendekati Yoona,

“Im Yoona, sudah lama sekali. Kau sama sekali tidak berubah.
Yoona tertegun . “Oppa! ini benar kau !! bagaimana ini bisa terjadi?” ia menangis dan menyentuh pipi Donghae..kemudian memeluk Donghae dan keduanya menangis.

“ mianhe Yoona, aku hanya bisa datang sekarang.. ayo sekarang kita pergi..”
“Kemana?” tanya Yoona.
“Hari ini lakukan saja apa yang kukatakan padamu, arasseo..”.
Donghae mengajak Yoona di tempat Donghae kecelakaan dan meninggal.
“ Saat itu aku tidak sabaran. Aku ingin bermusik, aku ingin mengalami dunia yang baru ini. Kehidupan lamaku, bagiku terasa sangat menyesakkan dan membosankan” jelas Donghae
“Tapi kau tetap ingin menjadi penjagaku, kau pasti sangat lelah, oppa”.
“Saat itu kita masih sangat muda dan jarak diantara kita sangat besar. Aku pikir kita tidak bisa membicarakannya. Jadi, aku tidak punya pilihan selain bertindak semauku.”
Donghae mencari cincin yang ia beli dulu, ternyata tersembunyi di dalam tanah. Donghae lalu  memasangkan cincin itu ke jari Yoona, lalu memasang cincin di jarinya sendiri.
kemudian, Donghae membawa Yoona ke taman hiburan. “kenapa pergi kesini?” Tanya Yoona heran.
“ kita belum pernah pergi ke tempat seperti ini karena dulu kita tidak punya uang. Aku sudah janji mengajakmu kesini saat kau ulang tahun.”

Donghae menggandeng tangan Yoona dan mereka mulai bermain, menaiki setiap wahana yang ada di tempat itu. Mereka masuk ke toko suvenir dan membeli bando kuping kelinci, lalu foto bersama sambil pamer cincin pasangan mereka.”
“sekarang mau kemana lagi?”
“Kau sama seperti dulu, Yoona-ku. Bukankah aku sudah bilang jangan tanya dan jangan marah? Kau cuma perlu mengikutiku tanpa syarat.”

Donghae lalu membawa Yoona kembali ke jalan dekat rumahnya.
“inikan rumahku.” Kata Yoona.
“ sekarang.. belanja makanan yang banyak. Aku ingin makan masakan yang kau buat” jawab Donghae.
“Kau membiarkanku belanja sendirian? Lalu apa yang akan kau lakukan?”

“ aku janji, kali ini aku tidak akan pergi tanpa pamit. Ada yang harus kulakukan, aku akan selesai sebelum kau pulang.”
Yoona akhirnya pergi untuk belanja makanan.

Sementara Donghae..masuk dan membereskan apartemen Yoona. mengganti wall paper apartemen Yoona dengan warna pink lembut tapi cerah.
“ oppa…Donghae oppa” teriak Yoona ketika baru saja pulang kerumahnya, ia tertegun saat masuk ke apartementnya. Kamarnya berubah total, yang dulu kotor, berdebu, Sekarang kamar Yoona benar-benar indah, rapi dan bersih.
Yoona panik karena tidak melihat Donghae. “Donghae oppa….”

Donghae keluar dari kamar mandi dan senyum-senyum, “aku disini” ucapnya. “ debunya sangat banyak, jadi aku perlu membersihkan rambutku”
Yoona tersentuh, “kau yang melakukan semua ini? Tapi kenapa kau mengubah kamar jadi seperti ini?”

“Aku ini tinggal denganmu, meskipun hanya sehari, aku mau tempat ini bersih. bagaimana menurutmu? Sisanya, nanti kau atur sesuai seleramu, ok?”
Malamnya, Yoona dan Donghae duduk sambil saling menggenggam tangan, Yoona lalu tidur di bahu Donghae.
Donghae mengamati Yoona tidur, wajahnya menunjukkan kesedihan yang mendalam.

Yoona terbangun. “Kau bangun?”
“ayo..kita jalan-jalan”.
Mereka lalu jalan sambil bergandengan tangan, Yoona terus memandangi Donghae.
“Kenapa kau terus memandangiku ?“
“ini benar-benar menakjubkan. Kemarin seperti mimpi..kau masih disini dari malam sampai pagi? Sinar matahari sangat cerah, tapi aku bisa melihat dan menyentuhmu”
“ Tapi aku tetap orang yang sudah mati. Aku menunggu 5 th hanya agar bisa melihatmu. Demi kau, untuk memberikan cincin ini, untuk mengatakan kalau aku mencintaimu, kalau tidak sekalipun aku memikirkan orang lain, kalau aku ingin menikah. Hanya untuk mengatakan itu.” Ucap Donghae.

“Tapi…sekarang tidak sama lagi. Hal-hal yang ingin kukatakan padamu sudah berubah. Aku mencintaimu sampai saat itu. Mulai sekarang, aku tidak akan mencintaimu. Karena aku tidak ingin meninggalkanmu dengan rasa sakit, aku ingin kau melupakanku dan berbahagia. Aku sudah menunggu selama 5 th untuk mengatakan ini.”
Yoona menangis,” tidak. Jangan katakan itu, oppa. Aku akan pergi denganmu.”
“Kita tidak bisa bersama. Meskipun kau pergi dan memilih kematian agar bisa bersamaku, kita tetap saja terpisah. Karena memang seperti itulah kematian.”
“ Aku tidak bisa hidup tanpa dirimu, ini terlalu berat bagiku.”

“ Kau harus hidup untukku. Aku ingin kau bahagia di kehidupanmu mendatang. Jika kau tidak bahagia, hatiku juga tidak akan tenang dan aku tidak akan bisa beristirahat dengan tenang. Karena aku dilahirkan sebagai pria yang pemarah, egois, yang tidak bisa menerima cinta, yang tidak bisa mencintai, yang hidup tidak bahagia.”
Donghae lalu mengambil cincin yang di berikannya untuk Yoona, “buang cincin ini.”
“ andwe..shireoyeo oppa !!”

Tapi Donghae tetap melepasnya dan melemparkannya ke sungai dan kembali sambil menangis, “ini tidak ada artinya lagi. Aku sudah membereskan semua salah paham kita, itu saja.”
Donghae melepas cincinnya sendiri, Yoona menangis dan mencegahnya, tapi dia tetap membuang cincinnya juga.
“ Kau tahu betapa berharganya kau bagiku. Aku tidak meninggalkanmu. Bagiku, kau adalah orang paling penting. Orang yang luar biasa.” Ucap Donghae di sela-sela tangisnya.
“Jadi, untuk orang lain, kau akan menjadi orang paling berharga. Berjanjilah padaku kalau kau akan bahagia demi aku. Biarkan aku pergi tanpa penyesalan, dan di kehidupan mendatang aku akan bisa memulai lagi.”
“Yoona, berbahagialah demi aku. Karena bertemu denganmu, aku merasa berterima kasih..dan bahagia”

Yoona menangis, “ aku menyesal, karena selalu menerima semuanya dari mu oppa…dan tidak pernah membalasnya kembali”.
Donghae juga menangis, “balaslah untuk orang yang mencintaimu. Bukan aku, berikan pada orang lain.”
Yoona menangis terisak-isak. Donghae mendekat dan mencium Yoona.
Donghae melepaskan Yoona dan berjalan mundur, lalu ia berbalik sambil menangis. Yoona tidak berhenti menangis.
Donghae berjalan semakin jauh dan menghilang…~~~~~~
Yoona berbaring di bed barunya dan teringat kata-kata Donghae, “bertahanlah demi aku, dengan demikian, di kehidupan mendatang, aku bisa mendapatkan kebahagiaan. Yoona, demi kebahagiaanku,”
Yoona juga mengingat kata-kata Seohyun, “Ketika kau ingin menangis, ketika keadaan jadi sulit, seperti sekarang, ingatlah hari-hari yang paling membahagiakan bagimu. Kumpulkan keberanianmu dan hiduplah.”
Kau bernafas, kau tinggal, kau hidup di dalam hatiku
Seakan kau berjalan di dalam hatiku, aku menangis…
Hari semenjak kau berada di sampingku, kau selalu ada di dalam pikiranku, memanggilmu…
Air mata ku telah mengalir dan jatuh terus menerus
Hatiku sakit karena kau dan ini masih tetap menyakitkan
Hari ketika aku merindukan mu, hari seperti ini, karena aku kehilangan mu
Air mataku kembali mengalir
Aku tersedak oleh kata-kata, bahkan menelannya, kata “Aku mencintaimu”
Melancar diatas angin, terbang jauh, aku merindukan setiap kata-kata yang kau ucapkan
Kata-kata yang tidak akan bisa kusampaikan padamu, menjadi penghela napas panjang dan mengalir melalui hatiku
Kau yang selalu terlihat baik di depan ku, kau memenuhi hatiku, sepenuhnya
Menjadi air mata dari sakit hatiku, air mata kerinduan, kau tetap tinggal di dalam hatiku seperti itu
Karena aku cinta kamu, karena air mata ini adalah air mata cinta
Bahkan jika kau ada di sampingku dan tidak dapat mengatakan kata itu
Aku sungguh cinta kamu

~~~~~~~~~~~~~~~~~~THE END~~~~~~~~~~~~~
ini mungkin aku ambil dari Drakor ''49 DAYS'' ^^ mau Repost jangan lu pakai CREDIT ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar